This is the group under DIYDrones intended to be the place for information exchange and learning from each other on ArduCopter in particular and UAV in general.

46 Members
Join Us!

You need to be a member of diydrones to add comments!

Join diydrones

Comments are closed.

Comments

  • @ pak Yudha Angkasa Putra,

    Salam kenal. Ini informasi kabel anda yang saya dapat dari website produsen asli: http://www.jst.com/home21.html. tentunya yg 6 pin. Saya biasa belanja komponen elektronik online di digikey, mouser, atau hobbyking (yg seharusnya dapat kirim ke indonesia). Namun, sudah saya cek mereka tidak memiliki stok kabel ini. Mungkin anda dapat cari di toko telepon seluler lokal? Kabel ini spesifik untuk modul gps seluler. Semoga membantu.

    Search by Connector Application, Pitch or Series
    JST is a global manufacturer of quality interconnection products dedicated to customer service, reliability and design innovation.
  • @eko raharjo : terimakasih sekali informasinya dari sekian banyak software tersebut  pak eko memilih software yang mana ? dan menggunakan computer dengan specification apa ? 

    @ Pak Rai :  mari kita bersama untuk berbagi cerita dan ilmu. sepertinya misi kita banyak persamaan pak rai, untuk tujuan penelitian di ekologi.  pak rai menggunakan drone type apa ? dan durasi terbang berapa lama untuk setiap misinya ?

    Teman-teman saya ada sedikit trouble nih salah satu connector untuk menghubungkan APM to GPS rusak, apakah ada informasi harus mencari kemana atau mungkin ada yang mempunyai  spare ? ini contohnya http://store.3drobotics.com/products/em-406-ublox-mtk-adapter-cable

    Thanks''

  • Pak Edwin yang baik, terimakasih banyak atas informasinya. Wah, saya bukan professor kok, saya hanya senang meneliti, mengeksplorasi dan yang jelas berbagi apalagi kalau terkait dengan sosial-ekologi. Terimakasih banyak informasinya Pak!

    Pak Yudha, senang anda sudah bergabung, semoga bisa berbagi cerita dan ilmu.

    Pak Eko, terimakasih informasinya ingin bertemu sebetulnya tapi saya baru saja keluar dari hutan

  • @Yudha Angkasa Putra : Salam kenal pak Yudha..Untuk software banyak kok pak Yudha, tergantung kebutuhan. Klo hanya mau menggabungkan saya kira PTGUI atau Microsoft ICE..Klo Orthophotomosaik bisa pake Photoscan, Menci, Enso, Nimpho, PCI, dll..

  • Hai Semua,,   Saya sangat tertarik bergabung bersama teman - teman di grup ini, mari kita coba menjalin persahabatan sesama pecinta Drone / UAV di indonesia, Thanks Mr. RAI for create a group Pak Eko Raharjo menggunakan software apa untuk menggabungkan hasil foto dari Drone ? karena saya terkadang mengalami sedikit kesulitan untuk gabungkan hasil foto hutan.

  • Pak Rai,

    (Mungkin lebih sesuai apabila saya panggil anda Prof. Rai?) Sel surya memang merupakan solusi alternatif yang menarik; namun, untuk solusi yang optimal, kualitas baterai pun harus dicermati. Saya terus terang tertarik dengan baterai Panasonic NCR18650 13,600A. Saya terus terang kaget dengan performa yg dilaporkan rekan2 amatiran, contohnya:

    http://diydrones.com/profiles/blogs/my-97minute-06second-record-qua...

    Sayangnya, sepertinya baterai ini: (1) sudah tidak diproduksi?, (2) lepasan dengan format AA, jadi harus dipak sendiri.

    Mengenai sel surya: Coba anda cek ini:

    https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&sou...

    dan ini:

    www.altadevices.com

    Saya yakin dengan performa sel surya pada link kedua, namun dijamin mahal :-). Selain tenaga yang dihasilkan, satu nasihat ahli yang saya dapat ulurkan adalah: teknologi kristalin (Si, Ga:As, dll) sangat direksional. Dgn kata lain, performa akan menurun drastis apabila cahaya matahari datang dari sudut yang kecil dari permukaan sel. Satu lagi: apabila digunakan di daerah khatuslistiwa, kemungkinan besar performa sel dapat lebih tinggi dari spesifikasi karena standar pengetesan menggunakan AM 1.5. Kita menddapat kira2 10% lebih:

  • Mas Edwin yang baik,

    Terimakasih atas perhatian dan tanggapannya. Saya sendiri berada di ranah ekologi-politik terutama saat ini pada persoalan deforestasi skala besar di Kalimantan dan Papua, WTA menjadi sampingan karena ada kebutuhan lapangan dan keterbatasan biaya :) jadi saya mencoba membuat alat yang relatif murah untuk bisa mendukung penelitian sekaligus inisiatif-inisiatif masyarakat adat/lokal untuk mendapatkan status hutan adat mereka. Saat ini saya juga 'menculik' beberapa mahasiswa yang ikut saya penelitian untuk mengembangkan sayap terbang (flying wing) dengan menggunakan panel surya tipis (tidak tahu akan berhasil atau tidak) karena Mas Edwin tahu sendiri, tantangan WTA ini adalah pada tenaga baterai terbatas yang digunakan. 

    Saya banyak belajar dari youtube (terutama flightriot) untuk konfigurasi dan pengaturan kamera yang digunakan serta untuk proses selanjutnya. Sampai saat ini, untuk kebutuhan pemetaan dan mendorong hutan adat masyarakat lokal serta untuk melindungi hutan-hutan tersisa serta wilayah kelola masyarakat, kamera yang kami gunakan serta wahana yang kami gunakan bisa mencukupi. Tetapi memang ada kebutuhan untuk memperluas daya jangkau wahana. Karena itulah saya senang sekali kalau bisa belajar dari teman-teman semua di sini.

    Terimakasih banyak dan mari terus bertukar dan belajar bersama.

    salam

    Rai

  • Salam,

    Wah, senang sekali dapat berinteraksi dengan anda semua. Saya sedang berusaha membuat WTA untuk WCUAVc, tapi banyak sekali hambatan, terutama pada airframe dan kamera yang dapat digunakan.

    Pak Rai, boleh saya tahu Bapak meneliti apa? Sepertinya anda mendalami photogrammetry? Latar belakang saya bukan WTA, melainkan di solar cell dan fisika material & optoelektronika. WTA hanyalah sampingan saja, dan tentunya saya masih nubie.

    Pak Eko, saya kemarin ini mengunjungi laman Mata Angkasa. Senang sekali melihat perkembangan project WTA komersial di tanah air.

    Pak Waladi, anda terbang di Jakarta?

  • Salam,

    Terimakasih Pak Eko, Pak Waladi dan Pak Edwin atas diskusinya. Senang sekali. Saya sendiri peneliti yang berdomisili di Jerman tetapi setiap beberapa bulan pasti ke tanah air. Saya banyak di Kalimantan Barat tapi juga berbasis di Bandung dan Jakarta. Ingin sekali senantiasa belajar dari Pak Eko dan teman-teman semua yang sudah bisa tembus terbang di atas 1 jam dengan WTA nya. Saya menggunakan WTA untuk kepentingan penelitian di ranah publik. Salam hormat

  • Saya juga di Jakarta..project kami kebanyakan aerial mapping sawit, tambang, dan kehutanan.

This reply was deleted.

PPM Arducopter 2.5

permisi gan. Numpang tanya untuk masalah ppm arducopter 2.5. terutama pada masalah flight mode. Saya menggunakan ch5 sebagai ppm inputnya. tetapi saat di misson planner malah tidak bisa connect antara remote dan receiver. Sedangkan jika saya ubha default(saya sambungkan (->ppm ke <-ppm) itu sudah keluar perbedaaan pulsenya. Mungkin ada yang pernah mengalami maslah yang sama ?

Read more…
1 Reply

Membuat Flight Control dari Arduino

permisi para master,saya ingin membuat quadcopter sebagai tugas akhir kuliah saya. saya ingin menggunakan arduino sebagai FCnya. kendalanya saya bingung menentukan sensor apa saja yang saya butuhkan. adakah info atau tutorial untuk membuat FC dari arduino?terima kasih

Read more…
3 Replies